Senin 24 Oktoer 2016
Bilangan desimal : Sietem bilangan desimal disusun oleh 10 angka atau lambang.Dengan menggunakan lambang-lambang tersebut sebuah digit pada sebuah bilangan, maka akan dapat mengekspresikan suatu kuantitas.Kesepuluh lambang tersebut adalah :
D = { 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 }
Sistem bilangan desimal disebut juga sistem bilangan basis 10 atau radiks 10 karena mempunyai 10 digit.Sistem bilangan ini bersifat alamiah karena pada kenyataanya manusia manusia mempunyai 10 jari.Kata digit itu sendiri diturunkan dari kata bahasa Latin Figter.
Ciri bilangan yang menggunakan sistem bilangan desimal adalah adanya tambahan subskrip Des atau 10 atau tambahan D di akhir suatu bilangan :
357/des = 357/10 = 357D.
Namun karena bilangan desimal sudah menjadi bilangan yang digunakan sehari-hari, Subskrip tersebut biasanya dihilangkan.Sistem bilangan desimal merupakan sebuah sistem nilai posisi
Bilangan 357.Pada bilangan tersebut, digit 3 berarti 3 ratusan, 5 berarti 5 puluhan, dan 7 berarti 7 satuan.Sehingga, 3 mempunyai arti yang paling besar di antara digit yang ada.Digit ini bertindak sebagai digit paling berarti (Most Significant Digit (MSD).Sedangkan 7 mempunyai arti yang paling kecil di antara tiga digit yang ada dan disebut digit paling tida berarti (Least Significant Digit LSD).
Bilangan 35,27 Bilangan ini mempunyai arti 3 puluhan ditambah 5 satuan ditambah 2 per sepuluhan.Koma desimal memisahkan pangkat positif dari 10 dengan perangkat negatifnya.
35,2 = 3 x 10/1 + 5 x 10/0 + 2 x 10//1
Secara umum dapat dikatakan, nilai suatu bilangan desimal merupakan penjumlahan dari perkalian setiap digit dengan posisinya.